Menjejakkan Kaki di Kampung Berseri Asri: Sebuah Cerita Tentang Harapan dan Kolaborasi

Matahari masih bersembunyi di balik mega timur, namun saya tetap memacu motor melaju dan memecah kesunyian Subuh. Jarak tempuh dari tempat tinggal saya menuju KBA (Kampung Berseri Asri) Selagalas berkisar 3 jam perjalanan. Cukup jauh dan melewati 2 kabupaten berbeda. Meskipun demikian, perjalanan pagi-pagi buta ini memberikan pengalaman yang tidak terlupakan seumur hidup, terutama bagi diri saya sendiri.


Tepat jam 8 lebih sekian-sekian, saya tiba di Taman Selagalas yang menjadi meeting point untuk minitour pagi ini. Sebelum kami memulai minitrip, ada beberapa sambutan perkenalan dari perwakilan PT Astra International Tbk, Mbak Regina Panontongan selaku head of media Relationship. Mendengar mbak Regina membuat saya menggangguk kagum. Keren banget ini PT Astra International Tbk,  ya. Kalau katanya mbak Regina, KBA Selagalas ini fokus mengembangkan 2 pilar dari 4 pilar yaitu Pendidikan dan kewirausahaan sedangkan 2 pilar lainnya akan menyusul secara bertahap menyesuaikan kebutuhan dan potensi dari KBA Selagalas. Sebelumnya juga ketua KBA Selagalas, Kak Lalu Zia Ulyandri menyampaikan hal serupa bahwa untuk saat ini kegiatan yang dilaksanakan memang terintegrasi dengan Pilar Pendidikan dan kewirasahaan sejak berdirinya KBA Selagalas 3 tahun yang lalu.

Mbak Regina sedang menyampaikan sambutannya

Oh ya, ada bapak Asisten 1 Setda Kota Mataram juga yang datang dalam opening kegiatan ini. Bapak Asisten ini open minded banget dan sudah aware dengan branding termasuk pentingnya photography dalam promosi. Pantesan ada 1 group komunitas Photographer yang hadir.

Mini Tour KBA Selagalas dimulai tepat setelah penutupan opening ceremony. Ini seru banget. Perjalanan dimulai dengan naik odong-odong. Waahhh, ini first experience buat saya naik odong-odong Ketika menginjak usia 28 tahun.

ini kita lagi naik odong-odong. selfie dulu dong

“saya naik odong-odong. Saya naik odong-odong.

Asyik bernyanyi hingga tanpa sadar odong-odong yang kita pakai sudah tiba di titik pertama kunjungan hari ini. Welcome to Kebun Bina Karakter SMAN 6 Mataram.

welcome to Taman Bunga & Kebun Bina Karakter

Happy banget datang kesini. Saya paling suka perihal panen memanen tanaman. Rasanya seperti flashback ke masa kecil Ketika menemukan ada jambu air berbuah lebat, metiknya mudah  banget karea pohonnya kecil. 

ini saya foto sambil duduk di bawah pohon jambu. pendek banget kan jambunya

Puas makan-makan jambu, saya lanjut melihat adek-adek yang lagi sibuk dengan aktivitas pembuatan pupuk. Saya melihat ada 2 jenis pupuk yang di kembangkan di Kebun Bina Karakter ini. Ada Pupuk Cair dan Pupuk kompos kering.

ini pupuk komposnya siap di gunakan 

Kalau kata pak Ridwan selaku Pembina kebun Bina Karakter, “Disini sisa-sisa rumput dari sekolah dijadikan kompos, saya nggak bilang kalau 100 persen namun hampir semuanya sudah dimanfaatkan dalam bentuk kompos”

 

ini adek-adek lagi membuat pupuk cair, tapi ini bukan karena dihukum loh ya

Menariknya, kompos yang di produksi disini digunakan kembali untuk tanaman yang ada di Kebun Bina Karakter. Ada tanaman sayuran, bunga hingga buah-buahan. Oh ya, kenapa namanya kebun Bina Karakter ? Hal ini karena kebun ini juga menjadi sarana untuk membina siswanya. Misalnya, ada siswa terlambat dll yang mungkin harus mendapat hukuman. Nah, hukumannya di kebun ini, siswa akan diminta mencangkul, menyiangi tanaman, membuat pupuk dan lain – lain sesuai kondisi dan kebutuhan kebun Bina Karakter saat itu. Menurutku, ini terobosan yang bagus. Daripada memberikan skors ke siswa, lebih baik tetap datang ke sekolah kan yaaaa. 

adek-adek yang sedang memberikan pupuk ke tanaman 

1.Rengginang nikmah food, Dari Cemilan tradisional menjadi peluang ekonomi menjanjikan


Siapa yang nggak tau rengginang? Ini salah satu jajanan favorite yang saya suka banget. Biasanya, saya hanya menemukannya Ketika ada orang hajatan (nikahan, sunatan dll). Rasanya enak, renyah dan kerenyes-kerenyes. Biasanya, sekali makan akan bikin kita terus makan lagi.

How lucky to me. Kali ini bisa melihat langsung proses dari pembuatan rengginang. Kalau di UMKM ini, rengginang dimodifikasi dari segi ukuran dan varian. Soalnya kalau yang biasa saya temukan dalam hajatan itu, bentuknya lebih besar dari yang di Nikmah Food ini. Namun perihal rasa. Enaaaak. 

Rengginang Nikmah Food
Wajar aja rasanya enak, ternyata proses pembuatannya cukup Panjang loh. Mulai dari proses membentuk menjadi bulat-bulat kecil, lalu ke proses penjemuran, hingga penggorengan dan pengemasan hinggal rengginang siap dipasarkan. Btw saya juga mencoba utntuk membantu menjemur dan panas banget loh.
Ini bantu jemur bentar dan panas banget, akhirnya nyerah

UMKM ini menjadi sarana untuk menghidupkan dan memberikan kesempatan kerja untuk emak-emak dan lansia yang ada disekitar. UMKM ini membantu pemberdayaan ekonomi dan peningkatan peran perempuan dalam ekonomi keluarga. Semoga semakin berkembang dengan lebih baik ya

Sekolah Luar Biasa Selagalas, Kasih tanpa batas

ini ketiga adeknya dalam kondisi Tunanetra

Oh my God. Disini touching banget guys. Perasaan saya campur aduk. Bersyukur, terharu, nggak tega, kagum ahh pokoknya rasanya kayak nano-nano banget. Pertama kali tiba di sini langsung disambut dengan 3 siswa tunanetra yang menyanyikan lagu. Waaah, skill yang amazing sih ini.  Ada yang memetik gitar, menabuh kotak yang diduduki kemudian satu lago vokalis yang duduk di tengah melantunkan lagu-lagu yang popular karena saya pun mengikuti lagu tersebut.
ini es kul-kul

Pada area yang sama, ada juga adek-adek lainnya yang sedang mempraktikkan pengolahan makanan. Saya juga langsung mencoba es kul-kul, salah satu makanan yang sedang dibuat. Waaah, gigi langsung ngilu, padahal sudah sadar gigi sensitive namun tetap aja nekad nyobain. Kapan lagi bisa makan buatan adek-adek ini. 


Saya juga nyobain belajar huruf braille dari salah satu siswa yang ada disini. Rasanya pengen kirimin doi surat, tapi pakai huruf braille biar isi hati tersampaikan namun doi nggak tau isi hati saya. Hehehe. 

Saya merasa kecil banget di hadapan mereka semua. Saya percaya, mereka punya potensi yang sama ditengah sedikit perbedaan ini. Terima kasih banget untuk Astra, hadir dan terlibat dalam membantu kebutuhan-kebutuhan adek SLB ke depannya. Proud to youuuu. 

Komentar