Why "Cadar" ?


Assalamualaikum teman-temen

Saya baru sempat nulis, tentang jawaban dari pertanyaan yang udah lama saya terima. Bahkan, mereka yang sudah bertanya tetang "why cadar" mungkin udah lupa tentnag pertanyaan ini. 
Jadi begini
Waktu itu saya sedang berada dalam  kondisi labil, sekarang mau A, sebentar kemudian B, lalu berubah lagi menjadi C, kembali ke A dan lagi ke B. Begitupun seterusnya. Apapun keputusan yang saya ambil masih dalam fase keraguan, termasuk keputusan besar untuk menggunakan tambahan selembar kain, yaitu Cadar. 


Jujur saja, keluarga saya bukan berasal dari keluarga yang agamais baget. Masih tidak menutup aurat dengan baik sesuai syariat. Maka, keputusan saya menggunakan cadar harusnya mendapat pertentangan banyak pihak. Back to wyh cadar? 

Tidak ada alasan khusus dan emang dari dulu sudah suka liat orang pake cadar. Seiring berlalu, saya bukan hanya sekedar suka saja. Saya mulai mencari tau banyak hal tentang cadar. Seingat saya dulu, dari ke empat mahzab tidak ada larangan bercadar, melainkan lebih pada menganjurkna bahkan hampir mewajibkan. Correct me if wrong ya. 

Keputusan saya pake cadar juga berdasarkan pemikiran yang cukup lama. Hanya saja eksekusinya yang begitu tiba-tiba. Saya bahkan lupa bagaimana respon teman-teman saya atas pilihan ini. Kalau tidak salah, sebagian besar sangat mendukung, namun sebagiannya lagi semacam kurang mendukung. Beberapa komen "ngapain sih pake cadar" bukan lagi hal asing ditelinga saya. 

Why cadar ? 
Pemikiran saya dulu itu simpel banget. Semakin tertutup, semakin bagus. Yah, kita kan kerap kali mengibaratkan wanita yang menutup aurat dengan makanan yang tertutup, sedang wanita yang masih membuka auratnya diibaratkan makanan yang terbuka. Satu makanan tertutup dilindungi, tidak diganggu oleh lalat ataupun terkontaminas debu. Berbeda dengan Makanan satu tanpa penutup, lalat akan banyak berdatangan dan rentan terkena debu. Mohon jangan tersinggung ya, kalau ada yang tersinggung mohon maaf. Oh ya, katanya juga itu salah satu hidayah karena merasa sadar.  Oke, back to why cadar. Ini salah satu alasan saya memilih pake cadar juga. Semakin ditutup, ya semakin bagus buat makanannya.

Bagi saya pribadi, cadar itu sunnah. Saya bukan yang saklek dalam semua kondisi harus pake cadar. Nggak. Tapi alhamdulillah, saat tulisan ini dipublish saya belum pada kasus dimana saya harus buka cadar. 

Nah kira-kira itu sedikit gambaran tentang pertanyaan "why cadar?". Jadi bukan hanya perkara nyaman saja. 

Oh ya, Beberapa kali saya dapat dm di instagram. Perihal curhatan mereke pengen pake cadar, tapi terkendala orang tua dll. Di lain wakti akan saya bahas ya, tapi menurut versi saya. 

Komentar